Kamis, 16 April 2015

Harum Aroma Khas mu wahai Mandalawangi

   Dengan adanya rasa ingin tahu dan penasaran serta tekad untuk berkunjung kesana gunung Pangrango yang besar untuk menikmati dan mensyukuri keindahan yang Tuhan beri untuk kita (tetapi jangan lupa juga ya untuk menjaga dan melestarikannya), Alhamdulillah saya berhasil dan sukses untuk berada di tempat tersebut, yaa Mandalawangi, puncak Pangrango dengan padang edelweisnya yang mampu membuatku lebih tenang untuk menghirup aroma khas wangi itu. Dan sempat terlintas kalau saja saya diberikan kesempatan untuk berada disini lagi dengan seseorang yang memang DIA tunjuk untuk menemani perjalanan kesini, dengan kesunyian yang tak begitu ramai pendaki. Ahhh tiba-tiba saja buyar pikiran itu karena lamunan tersebut dikacaukan oleh teman yang memanggil untuk berfoto ria dan ber selfie ria.
   Oh iya sampai lupa belbie nih belum memperkenalkan diri. Saya seorang wanita dari salah satu daerah di Jawa Tengah, sebelah timur ibukota Jateng deh. Saya tulen loh walau kadang banyak yang keliru memanggil saya dengan sebutan bang atau mas ketika di jalan. Hehehee tapi itu ga saya permasalahkan kok. Cuma sekedar info saja gitu. Perjalanan ke Pangrango ini merupakan salah satu tujuan saya ketika dengan sengaja memberadakan diri di Jawa Barat. Hahahaaa memang sengaja melipir ke sini sih. Saya berangkat ke Jabar seorang diri. Tujuan diantaranya adalah Gede-Pangango-Bandung-Cimahi-Cikuray-Rakutak-Guntur dan Parang. Dari semua itu memang Mandalawangi yang membuat saya tercengangketika saya menapakkan kaki di sana. Seketika itu juga ketenangan diri saya dapatkan. Entah kenapa saya bisa seperti itu. Bukan Lebey nih. Perjalanan saat itu saya mulai tengah malam dari kota Cimahi beserta dengan 3 teman saya, 2 cewek dan 1 cowok sehingga total semua ada 4 orang dan tambahan dari Cibodas satu pasang. Ya itupun teman dari alam juga dan ada yg baru kenal malam itu. Kita start pendakian pagi hari Sabtu pukul 10.00 WIB dari Cibodas dengan tim berjumlah 6 orang. Pendakian saat itu memang tak terasa karena kita semua fun dengan perjalanannya. Kita juga berhenti di tiap pos dengan waku yang lama lah karena waktu itu kita juga sekalian opsih gunung. ya tiap berhenti di pos pasti bagi tugas, ada yang pegang sapu, ada yang mungutin sampah, ada yang ngambil air, ada yang nongkrong sambil ngelihatin kita kerja. Begitulah tipe orang yang beraneka ragam. Hingga kita tiba di pos Kandang Badak tempat kita memutuskan bertenda disana pada pukul 16.00 WIB dan kebetulan saya dan ketiga teman saya sampai terlebih dahulu.
   Sambil nunggu 2 orang lainnya sampai, kita ngopi-ngopi dahulu dong pastinya, apalagi saat itu cuaca sangat bersahabat banget untuk sruput kopi sambil bakar rokok. Behhhh nikmat deh. Dan ketika yang lain sudah sampai kita bagi tugas deh untuk mendirikan sebuah bangunan tempat kita semua tidur nantinya. Sebelum kehabisan lapak ya maklum saat itu kan weekend jadi serasa pasar deh pemirsa. Semua beres gantian memikirkan isi perut nih. Yaa kita memasak ala kadarnya disana. Istirahat malam juga pada rieweh karena maklum di dominasi para wanita yang ahh tau sendiri kita semua itu super cerewet dan paling ga bisa diam deh pokoknya. Jadi ketika yang lainnya tidur ehh kita masih pada ngeciwis gitu. Yang rencana mau Attack Summit dini hari jadi ngaret sampe pukul 07.00 paginya. Itupun kalau ga di buru-buruin pasti pada ngaret juga. Perjalanan ke puncak lebih ringan karena kita ga bawa beban, hanya makanan yang dibawa salah satu teman cowok pastinya dan beban diri kita sendiri. Sampai di Puncak Pangrango itu pukul 10.00 dan turun ke Mandalawanginya. Disitu saya merasa tenang pemirsa. Saya merasa senang dan puji syukur kepada NYA akan tempat yang setenang ini. Untung waktu itu cuma ada beberapa rombongan saja yang berada disana. 
   Ohh Mandalawangi, semoga saja suatu saat nanti saya bisa berada, berdiri dan duduk menikmati ketenangan lembah kasihmu yang menenangkan hati ini. Jiahhhh Lebay dikit ahh.. Andai saja saya bisa kesana bersama dengan seseorang yang entah siapa itu karena masih menjadi rahasia Tuhan juga. Hmmmmm menghayal dan berharap ya. Kita semua segera mebuka tas untuk mengeluarkan isinya pasti, ada kompor dan kelengkapannya. Tanpa basa basi tak banyak pikir langsung saya masak air untuk menyeduh kopi. Minuman yang nikmat ketika berada ditempat seperti itu. Mengeluarkan rokok dan membakarnya sambil ngopi dan memandang alam nan indah ciptaanNYA. Waoo syukur alhamdulillah yang saya ucap. Akhirnya saya bisa berada di tempat dimana yang selama ini saya angankan. Kita tetap ber narsis ria semua. Sampai tiba saatnya untuk pulang ke tenda dan waktu juga menunjukkan pukul 12.00 siang. Start pulang tetap jalan bareng dan akhirnya kita misah. Ada yang masih ber foto ria dan ada yang jalan cepat. Saya mah ngikut aja karena waktu itu juga HP habis batere, jadi tetap jalan tapi tak secepat yang depan. Nahh disini kita nyasar, dari bertiga yang didepan termasuk saya salah ambil jalur dan akhirnya kita tanpa sengaja menemukan jalur baru. Asiiiikkkkk pengalaman baru, karena walau salah jalan kita yakin kita ga nyasar coz banyak bekas tapak pendaki juga sih dan ternyata di depanpun ada rombongan yang melewati jalur tersebut juga. Satu jam perjalanan kita bertiga sampai di tenda kita. Ngopi itu pasti dan istirahat sambil menunggu yang lain. Selang 1 jam menunggu mereka datang dan ternyata mereka mengambil jalan sama dengan yang kita lewati tadi. Hhahaa nyasar rame-rame. Ohhh lagi-lagi makan, buset dahh. Akhirnya makan kelar dan re packing untuk turun dan kembali ke rumah masing-masing tapi tidak untuk saya karena masih tetap berlanjut di Bandung. 15.30 start kami turun dari kandang badak, karena saya ngikuti si cowok jadi saya di depan dan ternyata tanpa saya sadari yang lain berada jauh dibelakang saya dan seorang lagi. Yaa mengejar untuk segera bisa mandi dan PUP pastinya akhirnya saya tetap terus berjalan sampai pukul 17.45 saya tiba di basecamp bawah. Dan disitu saya merasa lega karena sesampainya disana saya masih bisa mandi. Ehh ternyata ada beberapa teman yang sudah berada disana. Mereka datang hanya untuk bertegur sapa dengan saya. Terharu sekali. Sesampanya ada yang membuatkan kopipanas dan ada yang langsung mijit kaki saya. Kami bertemu dan saling berpelukan semua. Uhhhh benar-benar membuat saya terharu. Bersyukur mempunyai saudara macam mereka.Makasih saudaraku, WE ARE JUNGLE GHOST kawan. Love You So. I Love You. 
   Dan malam itu juga kita semua pulang masing-masing dan saya janji akan berkunjung ke tempat saudaraku tersebut. Hanya sekedar salam sapa itu sudah membuat persaudaraan ini ada. Sekal lagi terimakasih saudaraku, untuk pendakian ini, untuk penyambutan ini, untuk cerita ini dan untuk semua proses dibalik ini. Pangrango punya cerita tersendiri kawan. terimakasih. Pukul 12..00 dini hari tiba di Padalarang dan ada teman yang dari satu daerah menjemputku untuk singgah di tempat dia kerja. Pukul 0.00 saya menutupkan mata ini di hari itu ketika saya sudah merasa mengantuk sekali. Istirahat sebentar untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Dan Tangkuban Perahu adalah destinasinya. Tunggu cerita selanjutnya yaaaaaa. 

Jumat, 20 Februari 2015

Bonus Tak Terduga

Tak disangka ucapan yang hanya guyonan bisa menjadi nyata, ucapan itu terlontar disebuah warung kopi. "Lombok ayo kapan kita kesana". Hanya bermula dari kalimat tersebut akhirnya 2 hari kemudian menjadi nyata. Sore itu langsung menghubungi saudara yang bekerja di kantor stasiun Lempuyangan untuk memesankan tiket dan beres sudah untuk tiket. Hari selanjutnya persiapan barang. Semua sudah beres dan akhirnya tiba saatnya kita menuju Jogja untuk berangkat menggunakan kereta dan secara estafet menuju Lombok. Keasyikan kita begadang, akhirnya kita ketinggalan kereta. Ditunda untuk hari esok pun rasanya sayang sekali. Akhirnya saya menemukan alternatif lain agar tetap bisa berangkat hari itu juga. Bus, iya bus SAFARI DHARMA adalah bus yang kita pilih. Yaa akhirnya perjalanan dimulai. Kita hanya berdua saja. Mungkin bagi teman saya Lombok tidaklah asing untuknya, tetapi bagiku ini pengalaman pertama. Perjalanan saat itu sangat panjang,tulang belulang di tubuh serasa mau lepas. Ya setelah 2 malam di bus akhirnya sampai juga di Lombok. Setelah keluar dari pelabuhan lembar kita dijemput oleh Mas Indri yang tidak lain adalah saudara dari teman saya itu. Perkenalan berlanjut di dalam mobil,kami menuju rumah mas Indri. Makan,ngopi dan ngobrol-ngobrol dengan keluarga lainnya usai juga dan kita diantar ke sebuah rumah di sebuah perumahan yang tidak lain adalah rumah mas Indri yang saat ini tidak dihuni karena keluarganya untuk sementara pindah di kediaman orang tua. Akhirnya bisa juga rebahan di bed,bisa nonton TV,bisa mandi tentunya. Keesokan harinya kita jalan-jalan menuju ke Senggigi Beach dengan menggunakan sepeda motor karena memang sengaja kita disediain sepeda motor kalau misal mau dipakai kemana-mana. Baik sekali keluarga ini. Ehh ternyata ga disangka pula sepulang dari Senggigi kita diajak tour keliling Lombok. Ya ini tour yang merupakan bonus trip karena tujuanku kesini hanyalah untuk ke Rinjani. Oh indahnya Lombok. Air terjun di Senaru, Gili Trawangan, Tour city, Pink beach, Kute beach, Tanjung An, Senggigi, wisata budaya dan kuliner khas Lombok tentunya. Ga pernah aku bayangkan sebelumnya akan mendapat bonus trip seperti ini. Terimakasih Mbak Vi karena sudah mengajakku keliling Lombok dan menikmati ke'eksotisan'nya.